HAL-HAL KETIKA TIDUR DAN MENGANTUK Versi Kitab SIRRUL ASROR - SANTRI HIKAM

Santri hikam yang membahas seputar kajian islam dunia dan kesehatan,,

Hot

Post Top Ad

Monday, 26 August 2019

HAL-HAL KETIKA TIDUR DAN MENGANTUK Versi Kitab SIRRUL ASROR


Assalamualaikum...sahabat santri TQN 37,kali ini saya akan berbagi tentang tabir mimpi yang muncul pada setiap insan manusia.

Syaitan tidak akan mampu menjelma menjadi semua cahaya-cahaya seperti ini, sebagaimana yang dikatakan oleh penyusun Kitab Al-Muzhir: "Syaitan tidak mampu menjelma bukan hanya pada Nabi s.a.w sahaja, tetapi juga pada setiap saluran hikmat. kasih sayang dan hidayah, seperli para Nabi,para wali, Malaikat, Ka'bah, matahari,bulan, awan putih dan sebagainya,sebab syaitan adalah penyaluran sifat AI-Qahru (Yang Memaksa) ia tidak akan menjelma kecuali pada  bentuk nama-nama yang menyesatkan.

Orang yang berada pada penjelmaan nama-nama Al-Hadi (Pemberi Petunjuk) tidak akan dapat menjelma dalam penjelmaan Al-Mudhil, karena sesuatu yang berlawanan tidak akan muncul pada lawannya, seperti api dengan air. Api tidak akan beralih rupa menjadi air. Begitu pula sebaliknya, air tidak akan beralih rupa menjadi api, sebab antara air dan api terdapat perbedaan Zat yang saling bertolak belakang. Dan Allah membedakan antara Hak dan Batil, antara benar dan salah, sebagaimana firman Allah dalam surah Ar-Ra'ad ayat 17:

"Demikianlah Allah membuat perumpamaan  (bagi) yang benar dan yang batil".
Adapun penjelmaan syaitan dengan rupa ketuhanan dan pengakuan ketuhanan, hal itu dapat terjadi karena sifat Allah adalah Jalal dan Jamal (agung dan indah).

Syaitan dapat menjelma dengan sifat Jalal, karena sifat Jalal adalah penjelmaan dari nama Al-Qahru. Dan lahirnya penjelmaan ketuhanan dan pengakuan ketuhanan adalah bersumber dari nama Al-Mudhillu sahaja. Syaitan menjelma dengan rupa ketuhanan bersumber dari Al-Mudhil sahaja. la tidak akan mampu menjelma dengan penjelmaan nama yang terpadu. karena nama yang terpadu bersumber dari petunjuk.

Dalam hal ini para ahli tariqat mempunyai pembahasan yang sangat luas. FirmanAllah: "Dengan penglihatan hati (basyirah) aku dan orang-orang yang mengikutiku (setelahku)", menunjuk-kan kepada Mursyid Pewaris Sempurna, yaitu Al-lrsyad. Kalimat "setelahku" dari ayat di atas adalah orang-orang yang mempunyai pandangan batin, seperti pandangan batinku dari satu arah, yaitu orang-orang yang mendapat wilayah kamilah, yaitu para wali. Sebagaimana yang ditunjukan dalam firman Allah : 
"Waliyyam Mursyida" (pemimpin yang dapat memberi petunjuk). ( Al-kahfi: 17).



Ketahuilah, mimpi itu ada dua macam:
I . Mimpi Afaqi
2. Mimpi Anfusi
Masing-masing terbagi dua, anfusi dari akhlak yang terpuji atau akhlak yang tercela, seperti melihat bidadari. istana-istana. pemudapemuda pelayan syurgas lapangan cahaya yang putih seperti matahari, bulan,bintang dan sebagainya. Ini semua berkaitan dengan sifat hati.

Adapun yang berkaitan dengan nafsu muthma'innah, seperti bermimpi melihat hewan yang halal dagingnya atau burung-burung, karena kehidupan nafsu muthma'innah di syurga bersumber dari jenis-jenis tadi, seperti kambing dan burung-burung.

Adapun sapi maka ia hanya datang dari syurga kepada Nabi Adam a.s. Untuk bertani di dunia. Unta datang dari syurga untuk memperindah Ka 'bah yang zahir dan yang batin. Kuda sebagai alat untuk perang kecil dan perang besar. Semua itu adalah untuk akhirat. 
Nabi s.a.w. bersabda:
"Kambing itu diciptakan dari madu syurga, sedangkan sapi diciptakan dari za'faron syurga. Unta dari cahaya syurga Kuda dari angin syurga”.
Maka Baghal itu diciptakan dari sifat muthma'innah yang terendah. Bila seseorang bermimpi melihat bighal, maka ia berarti malas dalam beribadah dan nafsunya berat.

Untuk keberhasilan upaya-upaya ini harus dilakukan dengan taubat dan amal saleh, maka ia akan mendapat imbalan yang baik.

Keledai diciptakan dari batu-batu syurga. Ia diciptakan untuk keperluan nabi Adam AS, dan keturunan nya di dunia dalam rangka mencapai darajat akhirat.

Adapun yang berbicara dengan ruh yang merupakan khitab manusia yang sangat elok itu adalah menjelma dari cahaya ketuhanan; karena ahli syurga seluruhnya dalam rupa yang sangat indah sabda Nabi s.a.w. :
"Ahli syurga adalah elok Mereka bercelak" (memakai sifat mata).
Sabda Nabi s.a.w. 
  "Aku melihat Tuhanku dalam rupa pemuda   yang sangat elok”.
Sebahagian ulama mengatakan yang dimaksud dengan Hadits ini adalah Tajalli yaitu Tuhan bertajalli dengan sifat ketuhanan pada cermin ruh yang disebut Tiflul Ma'ani ia adalah pembimbing jasad dan menjadi perantaraan antara manusia dengan Tuhan.

Imam Ali r.a. berkata: "Kalau tidak ada bimbingan Tuhanku, aku tidak akan mengenal Tuhanku. Bimbingan batin ini ada karena adanya pembimbingan zahir yaitu ahli talqin, seperti para Nabi, para wali, mereka adalah para penerang hati dan jasad. Bila telah dibimbing dengan ruh-ruh ini, maka tidak akan terbimbing lagi oleh ruh yang lain, firman Allah:
"Allah mendatangkan ruh atas perintahnya kepada siapa sahaja yang ia kehendaki dari hamba-hambanya " (AI-Mu'min: 15)
Mencari Mursyid itu wajib untuk mencapai ruh yang menimbulkan hidupnya hati dan mengenal Tuhan.

Imam Ghazali berkata:
"Sebenarnya boleh terjadi seseorang bermimpi  melihat Tuhan di waktu tidur dalam rupa yang sangaÈ› indah dan ukhrawi".
Ini berdasarkan ta'wil tersebut tadi. Kata Imam Ghanli pula:

"Pembimbing ruh ini adalah sebuah perumpamaan yang diciptakan oleh Allah s.w.t. sebanding dengan kesiapan orang yang melihat itu sendiri. Yang terlihat dalam mimpi itu bukan hakikat Zat Allah, karena Zat Allah bersih dari segalarupa".

Begitu pula melihat Nabi SAW, tolok ukurnya adalah sama. Nabi boleh sahaja dilihat dalam mimpi dengan rupa yang berbeda-beda sesuai dengan kadar kemampuan yang bermimpi itu sendiri.

Hanya orang-orang yang mendapat sebutan "pewaris sempurna" lah yang akan dapat melihat hakikat Nabi Muhammad SAW, yaitu pewaris ilmunya,amalnya,perlakuan nya,penglihatan hatinya serta sholat lahir dan bathin nya bukan pada keadaan nabi.

Dalam bimbingan ruhani selalu ada keserasian, Orang yang di tingkat dasar tidak mempunyai keserasian antara dia dengan Allah dan antara dia dengan Nabinya,maka ia harus berada di bawah bimbingan orang yang telah mendapat bimbingan Allah. Orang di tingkat dasar hanya mempunyai keserasian dengan seorang Wali, kerana keserasian pada segi sama-sama manusia. Seperti halnya Nabi Muhammad s.a.w. di saat hidupnya. Di saat Nabi hidup di dunia manusia tidak memerlukan bimbingan orang lain, tetapi setelah beliau berpindah ke alam akhirat,maka ruh putuslah sifat keterkaitan dan beliau berada pada maqam Tajarrud Murni.

Begitu pula para aulia yang sudah terkait di akhirat, mereka tidak akan memberikan keirsyadan pada tujuannya (tidak langsung membimbing manusia lagi). Fahamilah: kalau engkau seorang ahli pemahaman. Kalau kamu tidak mampu memahami, carilah kefahamannya dengan riyadhah, untuk mencari cahaya yang akan meliputi nafsu kegelapan, karena pemahaman seperti ini hanya dapat dihasilkan dengan cahaya, bukan dengan lawan cahaya. Karena cahaya akan datang dari tempat yang terhias dan memancar . Oleh karena itu orang yang ditingkat dasar tidak akan memiliki keserasian.

Adapun orang yang telah mencapai darajat kewalian di waktu hidup, maka ia memiliki keserasian dari dua sudut:

Pertama : Ta 'liqiyah (keterkaitan)
Kedua: Tajridiyah (menyendiri dari Sisi pewaris sempurna).

  Maka ia mendapatkan wilayah di waktu hidup dengan wilayah ubudiyah nabawiyah dari Nabi Muhammad s.a.w, dan ia menyebarluaskannya di kalangan manusia. Fahamilah! Di belakang semua ini ada rahasia yang dalam yang dapat ditemukan hanya oleh ahlinya, firmanAllah: 
 "Keagungan itu hanyalah bagi Allah, dan RasulNya dan bagi orang-orang mu'min" (Al-Munafiqun: 8).

Adapun bimbingan arwah adalah Ruh Jismani membimbing jasad. Ruh Rowani membimbing di dalam hati. Ruh Sultani membimbing di dalam mata hati. Ruh Al-Qudsi membimbing sirri yang merupakan perantaraan antara manusia dengan Allah; dan sebagai penterjemah dari Allah kepada makhluk, karena Ruh Al-Qudsi adalah keluarga Allah dan Mahram-Nya.

Adapun mimpi yang muncul dari akhlak tercela bersumber dari nafsu Amarah, Lawwamah, dan Mulhimah. Semua ini akan terlihat dalam mimpi berbentuk binatang buas, seperti: macan, (harimau), singa, serigala, beruang, anjing, babi dan sebagainya; seperti kelinci, musang, kucing, alap-alap; dan binatang-binatang yang menyakiti seperti ular, kalajengking, tawon dan sebagainya. Sifat-sifat tercela ini merupakan sifat-sifat yang dijaga dan dijauhkan dari perjalanan ruh.

Harimau melambangkan sifat ujub,yaitu sombong kepada Allah merasa besar diri dihadapan Allah. Firman Allah:
"Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongan diri terhadap-Nya, sekali-kali bagi mereka tidak akan dibukakan pintu-pintu langit dan tidak pula mereka masuk syurga hingga unta masuk ke lobang jarum" (Al-A'raf: 40).

Begitu pula balasan bagi orang yang berbuat sombong kepada manusia.
Singa melambangkan sifat sombong dan mengagung-agungkan diri pada manusia.
Beruang melambangkan sifat pemarah dan selalu ingin mengalahkan orang yang dibawahnya.
Serigala melambangkan sifat suka memakan barang yang haram dan subhat tanpa mampu membedakan nya.
Anjing melambangkan sifat hubbud dunia(cinta dunia) ,memaksa dan marah karena urusan duniawi.
Babi melambangkan sifat dendam,dengki,tamak,dan mengikuti keinginan syahwat.
Kelinci melambangkan sifat suka berhelah dan tipu daya dalam pengamalan urusan duniawi.

Musang seperti halnya kelinci, tetapi musang biasanya lebih banyak lupanya. Alap-alap melambangkan kecurigaan yang didasari oleh kebodohan dan mencintai kedudukan dan keagungan. Kucing melambangkan sirat kikir dan munafiq. Ular melambangkan sifat menyakiti orang lain dengan lisan seperti marah dan menjelek jelekkan orang lain dan bohong. Juga terlihat di dalam mimpinya  hewan-hewan buas yang ma'nawi secara hakiki, itu semua dapat diketahui oleh ahlinya dengan pandangan hati.

Kalajengking melambangkan sifat suka berisyarat dengan kedipan mata, menakut-nakuti dan mengadu-ngadu. 
Tawon melambangkan sifat suka menyakiti orang lain dengan lisan secara samar (sindiran); bahkan terkadang ular pun menunjukkan permusuhan dengan manusia.

Bila seorang salik bermimpi memerangi binatang-binatang tadi dan ia tidak mampu mengalahkan, berarti ia harus meningkatkan perjuangannya dengan ibadab dan zikir, sehingga ia mampu mengalahkan sifat-sifat kebinatangan tadi dan melumpuhkannya. Bahkan menghancurkan; dan menggantikannya dengan sifat-sifat manusia. Jika ia mampu menghancurkannya secara total, berarti ia  sudah meninggalkan keburukan-keburukan secara total. Firman Allah tentang hak seorang ahli taubat:
"Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka" (Muhammad: 2)

Dan bilamana seorang salik bermimpi melihat binatang-binatang tadi berubah menjadi manusia ini menunjukkan bahwa keburukannya telah diganti dengan kebaikan. Sesuai dengan firman Allah tentang hak-hak orang yang taubat:
"Dan orung-orang yang taubat, beriman dan beramal saleh, maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan (Al-Furqan:70)

Yang berarti dia sudah lepas dari sifat-sifat yang menyakitkan. Dan bilamana seseorang sudah mencapai maqam ini,  maka ia tidak boleh Iengah, sebab terkadang kekuatan nafsu akan muncul kembali, bahkan terkadang menghancurkan nafsu muthma'innah. Oleh karena itu Allah memerintahkan agar seorang hamba menjauhi hal-hal yang dilarang dalam seluruh waktu, selama manusia hidup didunia. Terkadang Nafsu Amarah terlihat di dalam mimpi dengan rupa orang-orang kafir, Nafsu Lawwamah dengan rupa seorang yahudi.Nafsu Muthma'innah dengan rupa seorang Nasrani atau seorang ahli bida'h.

Wallahu a'lam...



No comments:

Post a Comment

Post Top Ad