
" Barang siapa menjaga kehormatan Allah , maka Allah akan menjaga kehormatannya".Tidakkah ia tahu, bahwa sesungguhnya manusia tidak akan kufur dengan maksiat tetapi ia dapat menjadi kufur dengan sebab meninggalkan kehormatannya. Demikian sabda Ali bin Abi Tholib karromallahu Wajhahu.
Allah berfirman :
Artinya: "Telah Kami ciptakan kamu sekalian dan Kami beri rupa kamu sekalian Kami berkata kepada para malaikat bersujudlah kalian kepada Adam maka semuanya bersujud kecuali iblis, ia tidak bersujud. Allah berfirman: Mengapa kamu tidak bersujud? ketika Kami memerintahmu untuk bersujud. Iblis menjawab: Aku lebih baik dari pada Adam, Aku diciptakan dari api, sementara ia diciptakan dari tanah. Alloh berkata: Keluarlah kamu dari surga, tidak pantas kamu bersikap sombong di dalam surga, keluar kamu dan kamu termasuk kaum yang terhina- (Al A'raf; 10-13)
Dalam ayat yang lain Alloh berfirman:
Artinya : "Ia (iblis ) termasuk orang-orang kafir".( Al-Baqoroh: 34)Mengagungkan kehormatan orang-orang beriman adalah bagian dari mengagungkan kehormatan tanda-tanda kebesaran Allah Azza wa jalla. Dengan mengagungkan kehormatan tersebut maka seseorang dapat sampai ketingkat haqiqat taqwa. Dalam kitab Arrisalah al qusairiyyah, Hamid Masruq menyatakan bahwa Allah berfirman: " Barang siapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka adalah lebih baik baginya di sisi Tuhan nya". (Al- Hajj: 30).
Bergabung bersama Syekh (guru) dan ikhwan adalah bagian dari mengagungkan kehormatan, sebagaimana yang diungkapkan dalam kitab Tanwirul Qulub: "Barangsiapa mencari maula (guru) tetapi ia meninggalkan persahabatan degan para Syekh dan orang-orang fakir serta meninggalkan upaya untuk sampai kepada mereka, maka yang demikian menjadi penyebab kembalinya ia ke maqom umum. Selamanya tidaklah boleh seorang murid menyatakan kepada gurunya 'Mengapa?" Para Syekh telah sepakat bahwa bila seorang murid berkata kepada gurunya 'Mengapa?" maka ia tidak akan bahagia dalam menempuh jalan.
Syekh Abdurohman al-Jili semoga Alloh meridhoinya, berkata„ "Seringkali seorang murid terhalang dari bertambahnya kualitas diri dalam mencapai maqomat, dikarenakan ia bertanya kepada gurunya; "Mengapa?" Sebab yang demikian adalah suatu dosa menurut ahli tarekat. Semua tarekat adalah adab (etika) dan pendidikan.
Barang siapa telah terdidik bersama Syekhnya maka ia terdidik bersama Tuhannya, barangsiapa berlaku tidak baik bersama Syekhnya maka ia pun berlaku jelek bersama Tuhannya. Rosulullohsaw. bersabda:
" Penghormatan seorang tetangga kepada tetangganya adalah laksana penghormatan terhadap dirinya sendiri." (HR.Abu Syekh dari Abu Hurairoh).
Rasulullah juga bersabda:
" Barang siapa tidak menaruh kasih sayang kepada yang kecil dan tidak menaruh hormat kepada yang lebih besar maka bukanlah ia dari golonganku".(HR.Bukhori).
Menjaga kehormatan merupakan bagian dari pokok-pokok ajaran Tarekat Qodiriyyah. Mengenai hal ini dapat kita lihat dalam wasiat guru kita Syekhuna al Mukarrom al Marhum Syekh Abdulloh Mubarok bin Nur Muhammad rodliyallohu 'anhu dalam wasiatnya yang dikenal dengan sebagai Tanbih. Karenanya, bacalah, pahami, dan amalkanlah agar kita semua termasuk ke dalam golongan yang mendapat kebahagiaan di dunia dan ahkirat.
Wallahul muafik ilaa aqwami tharik
Wassalamu alaikum wr.wb
No comments:
Post a Comment