UZLAH (Mengasingkan Diri) Versi Ahli Sufi - SANTRI HIKAM

Santri hikam yang membahas seputar kajian islam dunia dan kesehatan,,

Hot

Post Top Ad

Monday, 14 December 2020

UZLAH (Mengasingkan Diri) Versi Ahli Sufi



 Uzlah yaitu keluar dari pergaulan makhluk dan kemudian mengasingkan diri dan memutuskan hubungan. Adapun hakikat memutuskan hubungan di sini adalah memutuskan hubungan dari makhluk dan kemudian menyambungkan diri kepada yang maha pencipta, dengan menggunakan hati dan menuju kepada-Nya.

Oleh karena itu, perjalanan ini bukanlah perjalanan kaki menuju goa-goa, sebagaimana yang dilakukan Nabi Muhammad SAW pada masa jahiliyyah, dan juga bukan sebagaimana yang dilakukan oleh para ashhabul kahfi. Sebagaimana Rasulullah menyatakan

" Orang mukmin yang bergaul diantara manusia dan dia bersabar terhadap tindakan bahaya mereka, itu lebih baik di sisi Allah dari pada orang yang bergaul diantara manusia dan dia tidak bersabar terhadap tindakan bahaya mereka".

Syekh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin ra. berkata : " sebaik-baik mengasingkan diri adalah ditengah-tengah keramaian manusia, bukan dalam kesendirian. Bagaikan ikan di Air asin di tengah samudra, walau sekelilingnya asin, namun sedikitpun ia tidak keasinan karenanya".


Hakikat Uzlah itu adalah meninggalkan seluruh sifat yang tercela. oleh karena itu, dikataka kepada seorang 'arif bahwa dia adalah orang yang ada dan jelas. Ada maksudnya adalah ada bersama makhluk, jelas berada bersama mereka, namun jauh dari mereka secara atau melalui rahasianya (sirr).

Abu Ali Ad-Daqqaq ra . berkata: " Aku memakai pakaian sebagaimana orang lain memakainya, makan makanan seperti yang mereka makan. Namun aku menyendiri dari mereka dalam rahasiah".

Syekh Abdul Wahhab As-Sya'rani ra berkata" beradalah kamu di dunia dengan badan mu dan di akhirat dengan hatimu'.

Abu Utsman Al-Magrabi ra brkata: " Adalah wajar bagi seorang yang ber 'uzlah  dari kesertaan bersama- samanya, supaya terbebas dari segala jenis pengingatan kecuali mengingat Tuhan nya; terbebas dari segala kecendrungan nafsunya, kecuali hanya ke inginan untuk mencari keridhoan tuhan nya; danterbebas dari tuntutan diri akan segala sebab duniawi. Apabila tidak demikian, maka tindakan nya berkholwat hanya akan melemparkan nya kedalam cobaan atau malapetaka".


Berkata tuan Syekh 'Arif Billah yang menjadi wali quthb pada masanya, ketika beliau memperbarui Mesjid Khalwat Syekh Thalhah bin Thalabuddin kalisapu cirebon : " Hakikat khalwat adalah Dzikir Jahr, karena sang dzakir saat melakukan dzikir jahr tersebut ia memejamkan kedua matanya, mengangkat suaranya. Hal ini sebagaimana yang diperintahkan oleh Rosulullah saw yang merupakan suri tauladan yang baik dari beliau untuk kitasemua: " Berdzikir dengan kalimat laa ilaaha illallah adalah dengan memejamkan mata dan meninggikan suara saat berdzikir".

Oleh karena itu ,orang yang sedang berdzikir jahr itu bahwa dia sedang berkholwat dan mengasingkan diri uzlah yang sebenarnya.

Semoga kita mendapatkan rahmat dan hidayahnya Allah swt,,amiin yaa robbal 'alamiin

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad