
Anugerah tertinggi dan teragung adalah anugerah dzikir.
Orientasi anugerah ini dibagi kepada tiga kategori, yaitu:
Anugeraiı pertama, Dia menjadikanmu orang yang selalu berdzikir kepada-Nya. tidaklah patut seorang yang hina menyebut Tuanııya yang Mulia. Padahal andaikan tidak ada karunia-Nya, niscaya tidak patut (layak) engkau berdzikir kepada-Nya dengan lisanmu.
Anzıgerah kedua, menjadikan engkau diingat oleh-Nya, sebagaimana engkau menyebut-Nya ketika kamu berdzikir. Alloh Swt. berfirman dalam Al-Qu r'an:
Artinya: "Ingatlah kepada-Ku niscaya Aku-pun ingat kepadamu. " (QS. Al-Baqarah: 152)
Oleh karena itu, jika kamu diingat di sisi-Nya disebabkan dzikirmu kepada-Nya, maka telah tetaplah ciri khasmu di sisi-Nya. Maka, anugerah apa lagi yang lebih agung dari ini.
Anugerah yang ketiga, Dia menjadikanmu selalu disebut di sisiNya, di hadapan para malaikat muqarrabin. Sebagaimana dalam sebuah hadits qudsi yang diri wayatkan oleh Abu Hurairoh bahwa Rosululloh saw. Bersabda:
Tiada obat dan cara untuk menghilangkan penyakit hati itu kecuali hanya dengan mendawamkan dzikir kepada Allah Swt., baik dzikir yang khofi ataupun yang jahar.
Artinya: "Allah berfirman: "Keadaan-Ku tergantung sangkaan hambaKu kepada-Ku. Aku ada bersamanya jika ia ingat kepada-Ku. Jika ia ingat kepada-Ku dalam dirinya, maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia ingat kepada-Ku dalam kelompok manusia yang banyak, Akupun akan mengingatnya dalam kelompok yang lebih baik darinya ” (HR. Bukhori, Muslim, Turmudzi, Nasa 'i, dan ibnu Madjah)
Rosululloh saw. bersabda: "Dzikir merupakan nikmat dari Allah, tiad hari kecuali untuk Allah di dalamnya, yaitu dengan dzikir yang merupakan nikmat yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya. Tiada nikmat yang iebih utama yang diberikan Allah kepada hamba-Nya selain mengilhamkan dzikrulloh kepada hamba-Nya itu."
Wallahu a'lam...