Penyakit Kebutaan
Bahasan kita kali ini jelas berkaitan dengan mata. Ya! Mata dapat diibaratkan seperti kamera hidup yang memotret sernua peristiwa atau benda atau objek tanpa perlu filrn. Dalam bahasa para pujangga bahwa sesuatu yang sangat berharga sering dilambangkan sebagai biji mata atau bola mata. Jelas keberadaan indera penglihatan ini sangat penting. Misalnya saja
kalau disuruh mernilih secara paksa, maka orang akan memilih tuli ketimbang buta.

Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang paling sederhana dilakukan oleh mata adalah mengetahui apakah lingkungan sekitarnya terang atau gelap. Sedangkan mata yang lebih kompleks berfungsi untuk memberikan pengertian visual. Mata dengan cepat dapat merekam apa yang dilihat dan menyimpannya ke dalam memori otak. Pengalaman dan persepsi yang dimiliki segera menyimpulkan informasi dan menstimulasi respons.
Bagaimana bila fungsi vital mata rusak?
Tentu, mata tersebut terkena penyakit sehingga tidak dapat atau tidak sempurna dalam menjalankan fungsinya sebagai indera penglihatan, Bahkan, mengalami kebutaan total. Adapun beberapa penyakil mata yaitu:
(1) Miopi, yaitu seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak jauh. Dapat dibantu dengan kaca mata berlensa cekung;
(2) Hipermetropi, yaitu seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat dari mata. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung;
(3) Presbiopi, yakni scseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat maupun jauh. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa rangkap. Biasanya teriadi pada usia lanjut;
(4) Kerabunan dan Kebutaan. Buta, berarti seseorang tidak dapat melihat benda apa pun sama sekali. Buta dapat saja diakibatkan keturunan maupun kecelakaan. Rabun berarti seseorang hanya bisa melihat dengan samar-samar.
(5) Buta Warna adalah suatu kondisi dimana seseorang sama sekali tidak dapat membedakan warna yang dapat dilihatnya hanyalah warna hitam, abu-abu, dan putih. Buta warna biasanya merupakan penyakit turunan. Artinya , jika seseorang buta warna , hampir pasti anaknya juga buta warna.
(5) Buta Warna adalah suatu kondisi dimana seseorang sama sekali tidak dapat membedakan warna yang dapat dilihatnya hanyalah warna hitam, abu-abu, dan putih. Buta warna biasanya merupakan penyakit turunan. Artinya , jika seseorang buta warna , hampir pasti anaknya juga buta warna.
(6) Katarak, merupakan suatu penyakit mata dimana lensa mata menjadi buram karena penebalan lensa mata dan terjadi pada orang berusia lanjut atau lansia. Dalam hal ini muncul istilah Astigmatis atau ketidakaturan lengkung-lengkung permukaan bias mata yang berakibat cahaya tidak fokus pada satu titik retina (bintik kuning). Dapat dibantu dengan kacamata sliner atau operasi refraktif (graciella sanjose bali).
Perlu dicermati adalah mengenai kebutaan. Ya! Kebutaan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang beresultansi dengan persoalan sosial ekonomi yang cukup serius di setiap negara. Informasi yang dipaparkan dari hasil studi penelitian yang dilakukan oleh Eye Disease Prevalence Research Group (2004) diperkirakan pada tahun 2020 jumlah penderita penyakit mata dan kebutaan di dunia akan mencapai 55 juta jiwa.
Sedangkan data lainnya yang dimunculkan oleh WHO, penderita kebutaan di seluruh dunia mencapai 45 juta jiwa, dengan urutan pertama dan kedua negara-negara di Sub Sahara Afrika, lalu urutan ketiga Indonesia. Oleh karena itu Badan Kesehatan Dunia tersebut sudah mencanangkan kampanye penanggulangan kebutaan sejak tahun 2000 sehingga negara anggota WHO paling lambat pada tahun 2020 diharapkan mampu mengatasi penyakit kebutaan yang menimpa penduduknya,
Perlu dicermati adalah mengenai kebutaan. Ya! Kebutaan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang beresultansi dengan persoalan sosial ekonomi yang cukup serius di setiap negara. Informasi yang dipaparkan dari hasil studi penelitian yang dilakukan oleh Eye Disease Prevalence Research Group (2004) diperkirakan pada tahun 2020 jumlah penderita penyakit mata dan kebutaan di dunia akan mencapai 55 juta jiwa.
Sedangkan data lainnya yang dimunculkan oleh WHO, penderita kebutaan di seluruh dunia mencapai 45 juta jiwa, dengan urutan pertama dan kedua negara-negara di Sub Sahara Afrika, lalu urutan ketiga Indonesia. Oleh karena itu Badan Kesehatan Dunia tersebut sudah mencanangkan kampanye penanggulangan kebutaan sejak tahun 2000 sehingga negara anggota WHO paling lambat pada tahun 2020 diharapkan mampu mengatasi penyakit kebutaan yang menimpa penduduknya,
Beberapa Penyakit Penyebab Kebutaan
Sering kita menyodorkan jawaban yang sudah banyák diketahui orang bahwa penyebab kebutaan adalah Katarak (cataract), benturan atau kecelakaan, Glaukoma, dan Trachoma„ Jawaban tersebut memang benar. Pasalnya, memang penyebab kebutaan terbanyak karena penyakit-penyakit tersebut. Tetapi, ternyata ada juga beberapa penyakit yang komplikasinya dapat menyebabkan kebutaan, antara lain:
(1) Diabetes Melitus (DM).
Diabetes dapat mengenai organ atau jaringan yang terkena yaitu mata. Yang terjadi adalah kerusakan pada pembuluh darah kecil retina. Komplikasinya yaitu gangguan penglihatan dan pada akhimya dapat menyebabkan kebutaan. Dengan kata lain, DM ternyata dapat menyebabkan apa yang disebut dengan Retinopathy (penurunan fungsi retina) dan Neuropathy (penurunan fungsi saraf akibat kadar gula yang terlalu tinggi). Jika saraf yang terkena adalah saraf penglihatan (nervus opticus) maka akibatnya akan terjadi gangguan penglihatan, bahkan kebutaan,
Sering kita menyodorkan jawaban yang sudah banyák diketahui orang bahwa penyebab kebutaan adalah Katarak (cataract), benturan atau kecelakaan, Glaukoma, dan Trachoma„ Jawaban tersebut memang benar. Pasalnya, memang penyebab kebutaan terbanyak karena penyakit-penyakit tersebut. Tetapi, ternyata ada juga beberapa penyakit yang komplikasinya dapat menyebabkan kebutaan, antara lain:
(1) Diabetes Melitus (DM).
Diabetes dapat mengenai organ atau jaringan yang terkena yaitu mata. Yang terjadi adalah kerusakan pada pembuluh darah kecil retina. Komplikasinya yaitu gangguan penglihatan dan pada akhimya dapat menyebabkan kebutaan. Dengan kata lain, DM ternyata dapat menyebabkan apa yang disebut dengan Retinopathy (penurunan fungsi retina) dan Neuropathy (penurunan fungsi saraf akibat kadar gula yang terlalu tinggi). Jika saraf yang terkena adalah saraf penglihatan (nervus opticus) maka akibatnya akan terjadi gangguan penglihatan, bahkan kebutaan,
(2) Hipertensi penyakit tekanan darah tinggi ini temyata juga dapat berakibat pada turunnya fungsi indra penglihatan. Penyebábnya karena Retinopathy Hipertensi, yaifu retina akan mengalami degenerasi karena tekanan darah yang tinggi dalam waktu lama;
(3) Alkoholik
Para pecandu alkohol memiliki risiko terhadap kebutaan- Terutama yang rninum alkohol oplosan. Minurnan beralkohol oplosan ini sering mengandung metal alkohol yang dapat menyebabkan kebutaan permanent, dan bahkan kematian;
(4) Asma, Alergi, dan Penyakit Autoimun
Penyakit kebutaan yang disebabkan oleh penyakit-penyakit ini karena penggunaan kortikosteroid dalarn jangka yang panjang. Akibatnya akan terjadi kekeruhan pada lensa mata yang akan berujung pada kebutaan, Jika Anda termasuk pengidap penyakit-penyakit di atas, maka diharapkan secara rutin untuk juga mengontrol kesehatan mata Anda. Selain itu, diharapkan Anda juga peka terhadap perubahan penglihatan pada mata Anda yang muncul.
(3) Alkoholik
Para pecandu alkohol memiliki risiko terhadap kebutaan- Terutama yang rninum alkohol oplosan. Minurnan beralkohol oplosan ini sering mengandung metal alkohol yang dapat menyebabkan kebutaan permanent, dan bahkan kematian;
(4) Asma, Alergi, dan Penyakit Autoimun
Penyakit kebutaan yang disebabkan oleh penyakit-penyakit ini karena penggunaan kortikosteroid dalarn jangka yang panjang. Akibatnya akan terjadi kekeruhan pada lensa mata yang akan berujung pada kebutaan, Jika Anda termasuk pengidap penyakit-penyakit di atas, maka diharapkan secara rutin untuk juga mengontrol kesehatan mata Anda. Selain itu, diharapkan Anda juga peka terhadap perubahan penglihatan pada mata Anda yang muncul.
Katarak (Cataract)
Katarak disebabkan berbagai hal seperfi paparan mata yang lama terhadap sinar matahari (ultraviolet) atau dari sumber radiasi lain nya.Tidak terkecuali penyakit Diabetes , darah tinggi, usia tuadan terjadinya trauma fisik juga dapat menyebabkan katarak. Selain itu, faktor keturunan atau genetik juga memiliki kerentanan atau mempengaruhi munculnya penyakit ini pada usia yang lebih dini.
Gejalanya : lensa mata seperti berselaput , berawan atau keruh sehingga sinar tidak dapat masuk dan penglihatan menjadi kabur. Dalam kondisi seperti itu, jika tidak ditangani secara cepat dan tepat maka dapat memicu kebutaan. untuk mengatasi penyakit katarak biasanya dilakukan oprasi katarak.
Sedangkan pcncegahannya yaitu ada cara penccgahan yang sederhana walaupun sejauh ini belum ada penelitian ilmiah yang mengutarakan efektivitasnya, yaitu dcngan mengkonsumsi makanan yang baik untuk kesehatan mata yaitu yang mengandung Beta Cárotin atau anti oksidan, menghindari paparan sinar matahari atau radiasi lainnya dengan menggunakan kacamata berlensa yang dapat mengurangi terpaan sinar ultraviolet atau radiasi yang masuk. Selain itu, sering-seringlah mengejapkan mata apalagi jika keluar air mata dengan begitu dapat membantu membersihkan mata Anda. Baik juga bila dilakukan pengetesan mata dengan obat tetes mata yang baik.
Glaukoma
Glaukoma adalah nama penyakit yang dilabelkan untuk sekumpulan penyakit mata dengan kondisi terjadinya kerusakan saraf mata (nervus opticus) yang terletak dibelakang mata. Akibatnya terjadi penurunan penglihatan tepi (perifer) dan berujung dengan kebutaan.
Dalam ranah penyakit mata , glaukoma adalah penyebab kebutaan kedua di dunia. Ada yang menyebut angkanya diperkirakan mencapai 70 juta jiwa diseluruh dunia ini yang menderita glaukoma. Dalam keseharian, banyak orang sering tidak menyadari munculnya gejala glaukoma kronis sampai akhirnya baru diperiksakan ke dokter mata ketika penglihatannya sudah mencapai tahap kerusakan yang parah dan permanen.
Katarak disebabkan berbagai hal seperfi paparan mata yang lama terhadap sinar matahari (ultraviolet) atau dari sumber radiasi lain nya.Tidak terkecuali penyakit Diabetes , darah tinggi, usia tuadan terjadinya trauma fisik juga dapat menyebabkan katarak. Selain itu, faktor keturunan atau genetik juga memiliki kerentanan atau mempengaruhi munculnya penyakit ini pada usia yang lebih dini.
Gejalanya : lensa mata seperti berselaput , berawan atau keruh sehingga sinar tidak dapat masuk dan penglihatan menjadi kabur. Dalam kondisi seperti itu, jika tidak ditangani secara cepat dan tepat maka dapat memicu kebutaan. untuk mengatasi penyakit katarak biasanya dilakukan oprasi katarak.
Sedangkan pcncegahannya yaitu ada cara penccgahan yang sederhana walaupun sejauh ini belum ada penelitian ilmiah yang mengutarakan efektivitasnya, yaitu dcngan mengkonsumsi makanan yang baik untuk kesehatan mata yaitu yang mengandung Beta Cárotin atau anti oksidan, menghindari paparan sinar matahari atau radiasi lainnya dengan menggunakan kacamata berlensa yang dapat mengurangi terpaan sinar ultraviolet atau radiasi yang masuk. Selain itu, sering-seringlah mengejapkan mata apalagi jika keluar air mata dengan begitu dapat membantu membersihkan mata Anda. Baik juga bila dilakukan pengetesan mata dengan obat tetes mata yang baik.
Glaukoma
Glaukoma adalah nama penyakit yang dilabelkan untuk sekumpulan penyakit mata dengan kondisi terjadinya kerusakan saraf mata (nervus opticus) yang terletak dibelakang mata. Akibatnya terjadi penurunan penglihatan tepi (perifer) dan berujung dengan kebutaan.
Dalam ranah penyakit mata , glaukoma adalah penyebab kebutaan kedua di dunia. Ada yang menyebut angkanya diperkirakan mencapai 70 juta jiwa diseluruh dunia ini yang menderita glaukoma. Dalam keseharian, banyak orang sering tidak menyadari munculnya gejala glaukoma kronis sampai akhirnya baru diperiksakan ke dokter mata ketika penglihatannya sudah mencapai tahap kerusakan yang parah dan permanen.
Faktor Risiko
Glaukoma kronis jarang terjadi pada orang sebelum usia 40 tahun. Namun, risiko orang yang terkena glaukoma kronis itu secara kuantitas hampir meningkat dua kali setiap sepuluh tahun setelah orang tersebut berusia 50 tahun. Glaukoma kronis biasanya atau umumnya terjadi pada perempuan berusia lanjut.
Glaukoma kronis jarang terjadi pada orang sebelum usia 40 tahun. Namun, risiko orang yang terkena glaukoma kronis itu secara kuantitas hampir meningkat dua kali setiap sepuluh tahun setelah orang tersebut berusia 50 tahun. Glaukoma kronis biasanya atau umumnya terjadi pada perempuan berusia lanjut.
Glaukoma juga bisa diturunkan dalam keluarga. Apabila salah satu anggota keluarga Anda ada yang mengidap glaukoma, maka risiko Anda terkena glaukoma mencapai kisaran 20 persen. Apabila saudara kandung Anda ada yang menderita glaukoma. maka risiko Anda akan terkena mencapai 50 persen.
Kondisi Medis
Jika Anda sudah positif rnengidap diabetes rnelitus, maka risiko Anda terkena glaukoma dapat tiga kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak mengidap Termasuk juga adanya riwayat kesehatan Anda yang terkena tekanan darah tinggi atau penyakit jantung, juga dapat meningkatkan risiko terkena glaukoma.
Selain itu, kondisi medis lainnya yang berupa penyakit radang mata seperti iritis, tumor mata, terlepasnya retina serta pembedahan mata juga meningkatkan risiko terjadinya glaukoma. Termasuk di dalamnya adalah mereka yang mengidap penyakit mata rabun jauh (miopia) berisiko dua hingga tiga kali lebih besar terkena glaukoma dibanding mereka yang tidak menderita miopia.
Kondisi Medis
Jika Anda sudah positif rnengidap diabetes rnelitus, maka risiko Anda terkena glaukoma dapat tiga kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak mengidap Termasuk juga adanya riwayat kesehatan Anda yang terkena tekanan darah tinggi atau penyakit jantung, juga dapat meningkatkan risiko terkena glaukoma.
Selain itu, kondisi medis lainnya yang berupa penyakit radang mata seperti iritis, tumor mata, terlepasnya retina serta pembedahan mata juga meningkatkan risiko terjadinya glaukoma. Termasuk di dalamnya adalah mereka yang mengidap penyakit mata rabun jauh (miopia) berisiko dua hingga tiga kali lebih besar terkena glaukoma dibanding mereka yang tidak menderita miopia.
Merawat Mata dari Luar
(1) Mengistirahatkan mata, yaitu memberi waktu beristirahat dengan memandang benda-benda yang jauh setelah membaca dan menulis cukup lama;
(2) Tidak mengusap mata dengan tangan sewaktu kemasukan butiran debu atau pasir atau benda lainnya;
(3) Melindunginya dari sinar matahari yang menyilaukan dengan mengenakan kacamata gelap sewaktu berada di bawah terik sinar matahari dalam waktu yang cukup lama;
(4) Mengkonsumsi makanan yang bergizi untuk kesehatan mata, terutama vitamin A yang cukup.
(1) Mengistirahatkan mata, yaitu memberi waktu beristirahat dengan memandang benda-benda yang jauh setelah membaca dan menulis cukup lama;
(2) Tidak mengusap mata dengan tangan sewaktu kemasukan butiran debu atau pasir atau benda lainnya;
(3) Melindunginya dari sinar matahari yang menyilaukan dengan mengenakan kacamata gelap sewaktu berada di bawah terik sinar matahari dalam waktu yang cukup lama;
(4) Mengkonsumsi makanan yang bergizi untuk kesehatan mata, terutama vitamin A yang cukup.
No comments:
Post a Comment