
Hati yg tenang yaitu dng cara mengosongkan hati utk merenungkan apa yg sedang ia lakukan & tdk memikirkan hal lain walaupun itu berhubungan dng akhirat. Artinya ketika takbir ia merenungkan kebesaran Allah. Ketika membaca do'a iftitah, ia merenungkan makna-maknanya & seterusnya. Oleh sebab itu, hendaknya kita memahami makna bacaan yg kita baca dlm sholat.
Anggota tubuh yg tenang yaitu dng meninggalkan gerakan-gerakan yg tdk diperlukan di dlm sholat seperti memainkan jenggot, pakaian, melirik-lirik, & lain-lain.
Di antara cara supaya menjadi khusyuk ialah dng menghadirkan dlm hati bahwasannya ia tengah berdiri dihadapan Allah SWT yg maha mengetahui setiap gerakan badan & lintasan hati. Kita tengah bermunajat kpd-Nya. dng demikian kita akan selalu menjaga semua gerakan & lintasan hati ketika shalat.
Akan tetapi, orang yg ‘lemah', tentu (penglihatan & pendengaran) itu yg membuat pikirannya tdk fokus. Jalan keluarnya ialah melepaskan diri dari segala bentuk penyebab tdk fokusnya. Misalnya dng cara menundukkan penglihatan, sembahyang di tempat gelap, menyingirkan sesuatu di hadapan kita yg bisa mengganggu pikiran, mengambil posisi sembahyang yg dekat dng dinding supaya jarak pandang terbatas. Ia perlu menghindari posisi sembahyang di tempat yg dekat dng jalan, di tempat yg terdapat ukiran atau lukisan, & di atas tikar yg dicelup (diwarnai).”
Langkah pertama yg harus dilakukan ialah mengenali penyebab utama ketidakfokusan sembahyang. Menurut Imam Al-Ghozali, penglihatan & pendengaran merupakan sumber utama godaan. Segala sesuatu yg pernah dilihat & didengar biasanya hadir secara tiba-tiba ketika mengerjakan sembahyang. Inilah yg membuat pikiran menjadi kacau-balau sehingga tdk fokus memaknai setiap bacaan yg dilafalkan ketika sembahyang. utk mengatasi ini, perlu latihan khusus supaya keduanya bisa dikendalikan. Di antaranya ialah menundukan pandangan atau memejamkan mata. Melalui cara ini, setidaknya penglihatan kita tdk terlalu luas & liar di saat mengerjakan sembahyang. Atau bisa jg dng mengerjakan sembahyang di tempat yg gelap & sepi. Lazimnya, beribadah di tempat seperti itu lebih fokus ketimbang di tempat yg terang.
Posisi sembahyang jg berpengaruh terhadap kefokusan. Imam Al-Ghazali menganjurkan para pemula yg sedang berlatih sembahyang dng khusyuk supaya sembahyang di dekat dinding. Sebab dinding bisa menjadi penghalang mata utk tdk melihat ke berbagai penjuru. Sebab itu, ruang sembahyang perlu ditata sebaik mungkin supaya dpt membantu konsetrasi.