June 2020 - SANTRI HIKAM

Santri hikam yang membahas seputar kajian islam dunia dan kesehatan,,

Hot

Post Top Ad

Friday, 19 June 2020

QONA'AH ( MERASA PUAS)

June 19, 2020 0


Qona'ah secara bahasa bererti merasa puas atau rela dengan bagian nya. Dan menurut istilah ahli hakikat Qana'ah adalah sikap tenang dalam menghadapi terhadap hilangnya sesuatu yang biasa ada.

Rasulullah saw bersabda:
"Artinya :" Qona'ah adalah harta yang tidak pernah sirna".(Al-Qudlo'i dari anas).
Rosulullah saw bersabda:
"Artinya: Artinya: "Berzuhudlah kamu di dunia, niscaya Alloh mengasihimu. Dan berzuhudlah kamu dari apa-apa yang dimiliki manusia, niscaya manusia menyukaimu. ” (HR. Ibnu Madjah, Thabrani, Hakim, Baihaqi, dari Saal bin Saad).

Merealisasikan Sikap zuhud ini bukanlah dengan cara mengharamkan yang halal dan tidak pula dengan menghilangkan harta. Akan tetapi, sikap zuhud itu adalah memperhatikan apa yang ada pada Allah itu lebih besar atau lebih kuat dari pada apa yang dimiliki manusia. Seorang zahid yang sufi yang benar dalam tasawwufnya adalah dengan meninggalkan sikap berlebihan dalam yang halal dan meninggalkan yang haram walaupun sedikit. Sikap Zuhud ini tidak akan berhasil kecuali setelah meninggalkan sikap rakus atau tamak terhadap dunia.

Seorang hamba yang merdeka hendaklah puas dengan apa adanya. Dengan apa adanya itu seorang hamba tidak akan bersikap rakus. Karena itu hendaklah ia merasa puas dan tidak rakus, karena tidak ada sifat yang lebih buruk dari sifat rakus.

Sahl ra. berkata: "Seluruh kebaikan itu berkumpul dalam empat sifat, yang dengannya akan terjadi suatu perubahan dengan sebenarnya. Yaitu mengempiskan perut, diam, menyendiri (kholwat), dan bangun (mengurangi tidur)" .

Banyak sekali hadits nabi yang menerangkan tentang keutamaan qana 'ah ini. Di antaranya sebagaimana dalam masalah zuhud, yang diriwayatkan oleh Baihawi, dari Jabir bahwa Rosululloh saw. bersabda:
Artinya: "Qana 'ah adalah harta yang tidak pernah sirna. Hiduplah dengan kepuasan, tanpa loba dan tamak, niscaya kamu akan hidup terpuji, tinggi derajat, dan tinggi kedudukan. Akan agunglah orang yang qana'ah dan hinalah orang yang tamak".

Allah swt berfirman dalam Al-quran:
Artinya: "Barangsiapa beramal shaleh dari laki-laki dan perempuan sedang dia beriman, maka sungguh akan Kami beri kehidupan baginya dengan kehidupan yang baik. " (QS. An-Nahl: 97)

Banyak sekali para mufassir yang menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan "kehidupan yang baik" dalam ayat di atas adalah qana 'ah.

Dari Abu Hurairah ra., bahwa Rosululloh saw. bersabda:
Artinya :" Bersikaplah war'a, kamu akan menjadi orang yang paling taat beribadah kepadanya, bersikaplah qana'ah ,kamu akan menjadi orang  yang paling bersyukur. Dan cintailah orang lain sebagaimana cintamu kepada dirimu sendiri, niscaya kamu akan menjadi orang yang beriman. Dan berbuat baiklah kepada tetangga di sekitarmu, niscaya kamu akan menjadi seorang yang Islam. Dan sedikitlah dalam tertawa, kerena sesungguhnya tertawa itu dapat mematikan hati. " ( HR. Baihaqi)

Sebagian ulama sufi mengatakan: "Orang-orang yang faqir itu adalah mayat, kecuali yang Alloh hidupkan hatinya dengan qana'ah".

Wallahu 'alam...



Read More

Thursday, 18 June 2020

AKHLAK (Budi pekerti)

June 18, 2020 0


Akhlak yaitu kesesuaian bathin antara makhluk dan kholik, antara yang dicipta dan pencipta.

Akhlak itu terbagi dua, yaitu akhlak yang terpuji dan akhlak yang tercela. Yang dimaksud dengan akhlak yang terpuji adalah akhlak Rosululloh Muhammad saw. Sebagaimana yang telah Allah tegaskan dalam AI Qur'an. Ilmu yang membahas tentang akhlak ini adalah ilmu tasawwuf, dimana mempelajari ilmu tasawwuf ini hukumnya pardlu 'ain. Karena sesungguhnya sesorang tidak pernah luput dari aib dan penyakit-penyakit hati atau yang berkesesuaian dengan sikap tercela, kecuali para Nabi as.

Imam As-Syadzili ra. berkata: "Barangsiapa yang tidak bersegera kepada ilmu kami ini (tasawwuf), ia akan mati dengan membawa dosa-dosa besar, sedangkan ia tidak merasa " .

Oleh karena itu mempelajari ilmu ini adalah fardlu 'ain, maka menjadi wajib mencari dan memperolehnya dari orang yang telah dikenal pendidikannya dan telah masyhur obat di tangannya, walaupun dalam pencariannya itu dia harus berlawanan dengan kedua orang tuanya.

Syekh as-Sanusi ra. berkata, "Nafsu apabila telah menguasai diri bagaikan musuh. Bila ia datang, walau ia bersumber dari kedua orang tuanya, maka wajib berjuang melawannya dan meminta pertolongan Alloh atasnya".

Syekh as-Shaqli ra. berkata: "Setiap orang yang membenarkan ilmu ini, dia temasuk orang yang khusus; yang memahami ilmu ini, dia termasuk orang yang khusus dari yang khusus; dan setiap orang yang menyampaikannya dan berbicara tentangnya, ia adalah  bintang yang diketahui dan lautan yang airnya tiada terkuras-kuras habis".

Sebagaimana ulama sufi yang lain juga berkata: "Bila kamu melihat orang yang memulainya dengan pembenaran dalam thorekat ini, berilah kabar gembira ini. Jika ia memulai dengan pemahaman, maka senangkanlah hatinya. Jika ia memulai dengan pembicaraan maka agungkanlah dia. Dan jika dia memulai dengan kritikan maka larilah kamu darinya sebagaimana larinya kamu dari Singa dan asingkanlah dia”.

Ilmu ini berguna untuk mendidik hati dan untuk mengenal alam ghaib. Buahnya adalah ketenangan jiwa, keselamatan hati dan kebaikan budi pekerti atas setiap mahluk.

Read More

Post Top Ad