
Hallo sahabat Santri TQN 37,Kali ini saya akan ngasih tau,kenapa Iblis di usir dari Surga??
Iblis selamanya tertolak walaupun sebelumnya dia selama 40.000 tahun sebagai pemegang kunci surga, 80.000 tahun beribadah kepada-Nya bersama malaikat, selama 1000 tahun sebagai dosen ruhani para malaikat, selama 4000 tahun te mengelilingi singgasana Allah. Namanya di langit dunia sebagai 'abid, di langit kedua sebagai zahid, di langit ketiga sebagai 'arif, di langit keempat sebagai waali, di langit kelima sebagai taqi (yang bertaqwa), di langit keenam sebagai khozin, dan di langit ketujuh iblis menjadi malaikat 'azazil. Akan tetapi di Iawhil mahfudz iblis menjadi lalai terhadap perintah-Nya (Hal ini sebagaimana yang diceritakan oleh Ka 'ab al-Akhbar).
Alloh Swt berfirman dalam Al-Qur'an:
Artinya: "Dan ingatlah ketika Kami firmankan kepada malaikat: 'Bersujudlah kamu kepada Adam", para malaikat pun bersujud kecuali iblis, yang dia enggan bersujud dan menyombongkan diri. Dan adalah ia termasuk kedalam golongan orang-orang yang kafir. " (Q-S. A I-Baqarah: 34)
Ringkasan penjelasan tentang kata Abaa yang terdiri dari tiga huruf ini adalah melalui tiga kata, yaitu Ana Khoirun Minhu (Aku lebih baik darinya), ketiga kata ini terungkap keluar dari mulutnya iblis terlaknat sebagai jawaban terhadap tawbikh (penjelekan) Allah kepada iblis. Sebagaimana dalam firman-Nya
Artinya: Allah berfirman "Apa yang menghalangi hingga kamu tak mau bersujud (kepada Adam) ketika aku perintahkan ."Iblis menjawab ; "Aku lebih baik darinya, Engkau ciptakan aku dari Api,(sedangkan dia) Engkau ciptakan dari tanah". (QS. Al-A 'raf :12)
Oleh karena itu, seorang murid yang bersimpangan keadaan nya dengan keadaan syekhnya, analoginya menjadi seperti antara syekh dan setan terlaknat yang dilaknat dan diusir, hal ini sama saja. Semoga kita terlindung dari hal seperti ini.
Syekh Abdul Wahhab as-Sya'roni ra. berkata: "Bentuk seorang murid hendaklah ia tidak mengatakan kepada syekhnya "kenapa" karena dengan begitu ia tidak akan pernah sukses dalam menempuh jalan(tarekat) nya. Orang yang mengatakan "kenapa" kepada syekhnya, tidak akan sukses menempuh jalannya, karena perkataan "kenapa" terhadap syekh merupakan suatu dosa menurut kesepakatan ahli tarekat.
Dalam menempuh jalan kepada Allah itu (tarekat) dilandaskan pada adab, karena tarekat itu seluruhnya adalah adab dan penyempurnaan adab. Maka barangsiapa yang beradab kepada syekhnya, beradab pula kepada Allah; dan barangsiapa yang buruk adabnya kepada syekhnya, maka buruk pula adabnya kepadaAlloh. Semoga kita terlindungi dari hal seperti itu.
Sesungguhnya hadirat ketuhanan itu diharamkan memasukinya bagi siapa yang di dalam hatinya terdapat sebesar atom dari kesombongan. Dan kesombongan itu adalah tentaranya nafsu amarah yang menyuruh pada kejelekan, dan cara membebaskan diri dari nafsu ini adalah dengan berdzikir dengan nama Allah yang pertama, yaitu Laa Ilaaha Illalloh, Dan jumlahnya adalah 70.000 kali, kemudian sholat sunat dua raka'at, pada setiap raka'at membaca al-Fatihah satu kali dan setelah itu membaca surat apa saja, lalu setelah salam mengucapkan do'a ke ada Alloh, yaitu: "Allahumma inni asytari minka nafsal ammaroti bihadihissabi'iina alfan..
Artinya: ya allah,sesungguhnya aku menjual nafsu amarahku kepada-Mu dengan 70.000 ini.
Semoga bermanfaat...amiinn
sangat bermanfaat dan semoga kita dalam lindungan ALLAH SWT.
ReplyDelete