Rukun Agama Islam adalah Iman, Islam dan Ihsan - SANTRI HIKAM

Santri hikam yang membahas seputar kajian islam dunia dan kesehatan,,

Hot

Post Top Ad

Tuesday, 1 October 2019

Rukun Agama Islam adalah Iman, Islam dan Ihsan


Pada kali ini akan dijelaskan rukun agama islam yang ke tiga saja, yaitu Ihsan.

Apa itu Ihsan??
Ihsan adalah kepastian dalam beribadah kepada Allah hingga memperoleh keberadaan Rububiyyah- Nya melalui cahaya Bashiroh. Artinya ,beribadah kepada-Nya hingga melihat -Nya melalui sifat-sifatnya. Dan seorang hamba itu melihatnya dengan keyakinan hati, bukan melihat-Nya dengan sebenarnya. Karena itu Rasulullah Saw bersabda:
"Artinya: hendaklah kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat -Nya. Jika kamu tidak melihatnya, maka yakinlah bahwa sesungguhnya Dia Melihatmu." 
Oleh karena itu seorang hamba akan melihat-Nya dari balik tabir sifat-sifat-Nya. Jadi, seorang hamba tidak melihat Allah dengan sebenarnya, karena Dua merupakan Penyeru melalui sifat yang menyifati-Nya, dan tidak ada maqom musyahadah bagi-Nya pada maqom RUH.

Adapun yang dimaksud ibadah dalam sabda Nabi Saw.
"Seakan-akan engkau melihat-Nya" adalah berdzikir dengan menyebut nama Allah. Sebagaimana Allah swt berfirman dalam Alquran.
Artinya: ”Sebutlah (nama) Tuhanmu di dalam dirimu (hatimu) dengan merendahkan diri dan dengan rasa takut tanpa mengeraskan suara pada pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai!' (QS.Al-A'raf:205)

Yang dimaksud dengan "Tuhanmu” dalam ayat di atas adalah ”nama Tuhanmu”, dan yang dimaksud dengan "di dalam dirimu” adalah "di dalam hatimu”. Itulah yang dimaksud dengan ”berdzikir dengan nama Tuhanmu di dalam hatimu”, yaitu dzikir khofi. Rosululloh saw. bersabda:
Artinya: "Sebaik-baik dzikir adalah dzikir khofi, dan sebaik-baik rezeki adalah rezeki yang mencukupi. " (HR. Ahmad, Ibnu Hibban, Baihaqi, dari Sa 'id. Shohih)
Ayat ini menunjukkan kewajiban dzikir secara terus menerus dalam setiap waktu, dan tidak boleh melalaikannya walaupun hanya sesaat. Karena ayat tersebut di atas mempunyai dua pengertian yang berlawanan, yaitu perintah dan larangan. Sesungguhnya Alloh memerintahkanmu untuk berdzikir dan melarangmu lalai dari dzikir kepada-Nya.
Alloh berfirman dalam sebuah hadits qudsi: "Apabila kamu belum melihat-Ku maka tetapkanlah nama-Ku (di dalam hatimu), karena sesungguhnya nama-Ku tidak pernah memisahkan-Ku " (Hawatifar-Robbaniwah)
Dalam hadits qudsi yang lain Allah berfirman:
"Artinya Barang siapa yang mengingat-Ku di dalam hatinya, Aku akan mengingatnya di dalam diriku. Dan barang siapa yang mengingat-Ku dikelompok manusia yang banyak, aku akan mengingatnya dalam kelompok yang lebih baik darinya".(HR.Bukhori).
Allah Swt berfirman dalam Al-quran:
"Artinya: Bertasbih kepada Allah di mesjid-mesjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya."(Qs.An-nur:36). 
Adapun nama Allah yang pertama adalah Laa Ilaaha Illallah, ini berfaidah untuk menyucikan hati dari nafsu amarah yang selalu mengajak kepada kejelekan. Dan nama-Nya yang kedua adalah Allah, nama ini adalah nama Teragung dari sekian nama-nama-Nya, yang berfaedah untuk membersihkan diri dari jiwa yang tercela (nafsu lawwamah).

Wallahu a'lam....



No comments:

Post a Comment

Post Top Ad